Andi Matjtja menerima amanah itu, pada 18 Oktober 2022, dengan demikian Ia meninggalkan jabatan sebelumnya sebagai Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian pada 02 Desember 2020, Sekaligus Pelaksana Tugas BKD kabupaten Pinrang.
Tujuannya untuk menyamakan Persepsi dan menyusun program kerja dalam membangun sistem pendidikan di Kabupaten Pinrang yang lebih baik.
Baginya, kecerdasan dan karakter bangsa tidak lepas dari figur seorang guru. Karena Guru lah yang mengajarkan pengetahuan (transfer is knowledge) dan paradigma (kerangka berfikir), juga menanamkan nilai-nilai kearifan (etika dan budi pekerti) kepada peserta didiknya sebagai generasi penerus bangsa.
Membentuk generasi cerdas dan berkarakter; pertama, harus berawal dari guru. Perjuangan bangsa Indonesia untuk merdeka, tidak lepas dari peran serta guru.
Dari sejarah, Ki Hadjar Dewantara salah satunya, ia mendirikan”Taman Siswa” bertujuan untuk mencerdaskan dan membentuk karakter nasionalisme generasi saat itu.
Sehingga, pada akhirnya melahirkan pola perjuangan bangsa Indonesia lebih diplomatis.
Namun saat ini, figur guru tidak seperti dulu, disanjung, dihormati dan ditiru.
Walaupun pada dasarnya hati nurani guru tidak ”gila hormat”, akan tetapi penghormatan itu semata-mata bagian dari suatu kearifan lokal bangsa Indonesia yang berbudaya dan berkarakter.
Budaya menghargai orang tua, guru dan orang berilmu (Alim) beberapa tahun terakhir kian menipis. Anak-anak, remaja dan pemuda harapan bangsa kita tidak banyak yang mentokohkan seorang guru.
Bahkan seorang anak yang mentokohkan seorang guru dianggap kuno. Sejatinya, profesi guru semestinya dihormati, karena tanpa mereka kita bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa.
Kedua, harus berawal dari membaca. Membaca adalah input untuk otak, melalui membaca kecerdasan akan terasah dan berkembang.
Mereka jadikan membaca sebagai kebutuhan. Ini terlihat dari toko buku yang bertebaran dan mudah dijumpai serta jumlahnya sangat banyak.
Ketiga, harus berawal dari makanan sehat, ” Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat”. Pepatah ini mengandung arti sehat lahir batin.
Andi Matjtja memulai karirnya sebagai Abdi Negara pada sejak tahun 1998 dengan pangkat Penata Muda, III/a,lika liku pengabdian sebagai Abdi Negara pun dilalui tanpa keluh kesah.
Kerja nyata dan buah pikiran yang dicurahkan untuk bangsa berbuah manis.Ia pun didaulat menjadi pejabat eselon sebagai Kepala Seksi di BKD,
Karirnya kian moncer dan berpindah pindah dari instansi satu ke instansi lain, diantaranya di Dinas Perhubungan, Perpustakaan dan Arsip Daerah hingga melenggang ke pejabat eselon II sebagai Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, dan Sandi pada awal 2021 lalu.
Ardy