Lintas.my.id, Ketua gerakan rakyat dan mahasiswa indonesia atau yang sering di kenal sebagai gerak misi fahim kembali berkomentar dengan adanya momentum perayaan hari anti korupsi dunia, Senin 9 Desember 2024.
Mengungkapkan adanya dugaan indikasi tidak tidak pidana korupsi yang terjadi pada sektor kesehatan di wilayah RSUD. K. H. HAYYUNG kepulauan selayar.
“Saya selaku ketua umum dari gerak misi dalam perayaan hari anti korupsi sedunia ini kembali mendesak aparat penegak hukum terkhususnya kejaksaan tinggi sulawesi selatan untuk bersinergi dalam mengungkap kasus indikasi tindak pidana korupsi yang mana kami baru² saja menemuka fakta dan dugaan adanya indikasi tidak pidana korupsi yang terjadi pada pengadaan barang obat dan BPH pada RSUD K. H. HAYYUNG kepulauan selayar”. Ujar fahim
Indikasi tersebut di sinyalir di lakukan secara massif bersama oknum yang tak bertanggung jawab Mereka berkonspirasi melakukan hal demikian dengan pemanfaatan jabatan dan situasi yang ada yang di mana di ketahui bahwa proyek pengadaan obat dan BPH T. A 2023 ini tidak memiliki kontrak kerja dan tidak melalui sistem pembelanjaan E-katalok di mana hal tersebut juga tidak mencantumkan tanggal pembelian dan label kadaluarsa
Fahim juga mempertegas bahwa secara kelembagaan kami akan melapor secara resmi kepada kejaksaan tinggi sulawesi Selatan atas indikasi dan dugaan korupsi ini yang kami duga telah merugikan negara berdasarkan berita laporan hasil pertanggungjawaban (LHP) BPK RI dan kami juga akan mengawal kasus ini hingga di tetapkannya tersangka secara transparan dan tuntas”.Ujar tegasnya
Pada perayaan anti korupsi ini gerak misi akan mengawal dan melakukan aksi unjuk rasa di depan kejaksaan tinggi dan sekaligus menyerahkan laporan secara resmi pada kejaksaan tinggi sul-sel tepatnya pada hari selasa 10 Desember 2024 .
“Kami juga berharap kepada seluruh stakeholder pada jajaran penegakan hukum dapat bersikap tegas, Akuntabel, transparan, sigap dan cepat dalam Mengungkap dugaan tindak pidana korupsi ini”.Tutupnya
Redaksi