Informasi Terkini
News  

Dekan FISIP Unhas: Indeks Kinerja Utama untuk SDGs

Makassar – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin (Unhas) melakukan workshop academic peer reputation dalam rangka pencapaian World Class University (WCU) yang merupakan bagian dari program unggulan Unhas (12/11/2022). Kegiatan yang berlangsung selama kurang lebih 8 jam ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah mitra academic peer reputation, sehingga output utama dari kegiatan ini adalah terdatanya kontak (nama, asal institusi, bidang kajian dan email) internasional dari masing-masing departemen dalam lingkup FISIP Unhas.

Workshop ini dibuka langsung oleh Dekan FISIP Unhas, Dr.phil. Sukri., M.Si., didampingi para Wakil Dekan yang terdiri dari Dr. Hj. Hasniati, M.Si. (Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan), Dr. H. M. Iqbal Sultan, M.Si. (Wakil Dekan Bidang Perencanaan, Sumber Daya dan Almuni), dan Prof. Dr. Suparman, M.Si. (Wakil Dekan Bidang Riset, Inovasi dan Kerjasama). Dan dihadiri oleh seluruh Ketua Departemen/Program Studi yang ada di bawah FISIP Unhas.


Dalam sambutannya, Dekan FISIP menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu wujud implementasi dari kegiatan Indeks Kinerja Utama (IKU) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin.

“Selain itu IKU, kegiatan ini juga menjadi implementasi dari Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pada point ke-17 yakni Partnerships for The Goals (Kemitraan untuk mencapai tujuan). Karena kemitraan dengan berbagai stakeholder khususnya dari berbagai negara luar dapat meningkatkan pencapaian-pencapaian WCU Unhas,” tegas Sukri.

Kegiatan yang dilaksanakan dengan metode hybrid ini, menghadirkan pemateri dari kalangan internal dan eksternal. Dari kalangan internal direpresentasikan oleh Asmi Citra Malina, S.Pi., M.Agr., Ph.D sebagai Direktur Inovasi Unhas dengan judul materi “Membangun Jaringan internasional dan tindak lanjutnya”.

Menurut Dosen FIKP Unhas ini, indikator-indikator yang penting dalam upaya mendukung pencapaian WCU diantaranya adalah sitasi, jumlah mahasiswa asing, survey kepuasan pengguna alumni, dosen asing dan persentase departemen yang memiliki kontak dengan institusi di luar negeri. Masing-masing indikator memiliki bobot penilaian yang berbeda dalam mendukung pemeringkatan dalam World University Ranking.

Pemateri ke-2 adalah Prof. Dr. agr. Asep Gunawan, S.Pt.,MSc dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan judul materi yakni, “Tips membangun kerjasama dan Membuat Kegiatan Kolaborasi  Internasional”.

Asep Gunawan menyatakan bahwa Kolaborasi internasional dapat dilakukan dengan model  inbound-outbound student dan dosen, research collaboration, menulis/menerbitkan tulisan Bersama di jurnal bereputasi internasional, international conference dan lain-lain.

“Inisiatif dari individu di dalam institus menjadi salah satu faktor penting, hal ini dapat dilakukan dengan menjaga kontak yang dimiliki ketika individu yang bersangkutan melanjutkan/menyelesaikan studi di luar negeri, secara aktif mengikuti kegiatan konferensi Internasional, sedari awal memperkenalkan mahasiswa untuk berjejering internasional melalui konferensi internasional mahasiswa yang diselenggarakan. Manfaatkan nama besar yang sudah dimiliki Unhas sebagai modal awal untuk melakukan kontak dengan pihak luar negeri,” tambah Asep.

Materi terakhir dibawakan oleh Nanang Indra Kurniawan, PhD dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan judul “Membuka kontak dan jaringan awal untuk  internasionalisasi”.

Nanang Indra Kurniawan menyampaikan bahwa kompetensi dosen itu sendiri jadi hal paling penting untuk melakukan kerjasama internasional. Seorang dosen tidak hanya mengklaim bidang keilmiahannya tetapi hal ini harus dibuktikan dengan tulisan yang diterbitkan di jurnal terindeks dan penelitian yang dilakukan.

“Pengembangan network personal, jadi dosen-dosen yang sudah menyelesaikan studi di luar negeri memanfaatkan kontak yang sudah dimiliki untuk dikembangkan lebih jauh setelah kembali ke institusi masing-masing. Jika belum memiliki kontak luar negeri dapat mencari universitas lain yang sudah memiliki kontak luar negeri untuk dijadikan penghubung dalam proses kerjasama yang akan dilakukan,” ungkap Nanang.

Mau punya Media Online sendiri?
Tapi gak tau cara buatnya?
Humm, tenang , ada Ar Media Kreatif , 
Jasa pembuatan website berita (media online)
Sejak tahun 2018, sudah ratusan Media Online 
yang dibuat tersebar diberbagai daerah seluruh Indonesia.
Info dan Konsultasi - Kontak 
@Website ini adalah klien Ar Media Kreatif disupport 
dan didukung penuh oleh Ar Media Kreatif