Sungguminasa-, Tidak semua pelaku kriminal itu selamanya akan menjadi pelaku kriminal. Tidak semua orang jahat akan selamanya menjadi jahat. Karena sejatinya Hidayah Allah itu bisa datang kepada seorang hamba kapan saja dan dimana saja, karena hidayah menjadi rahasia Allah tergantung hamba itu mau menjemput hidayah itu atau hanya diam tanpa ikhtiar.
Hidayah Allah bisa didapat dengan ikhtiar, begitu pula jika ingin mendapatkan ilmu agama maka harus ada usaha untuk menuntut ilmu tersebut. Dan biasanya Hidayah itu datang sejalan dengan semangat menuntut ilmu agama dan bertekad untuk mengamalkan dan mengajarkan ilmu agama yang didapatkannya.
Begitu pula yang dialami oleh seorang Narapadina di Lapas Narkotika Sungguminasa(Lapastika) yang sekarang diberi kepercayaan oleh Pembina Lapas menjadi Ketua Remaja Masjid Al-Ikhsan Lapas dan sekaligus pembimbing kegiatan Rohani Islam di Lapastika.
Beliau bernama Andi Oddang Riu, Narapidana yang terpangaruh oleh pergaulan dan jahatnya pengaruh Narkoba sehingga harus merasakan sesaknya Penjara Lapastika. Dibalik musibah itu, dia menyesali kesalahannya dan bertekad memperbaiki diri.
Andi Oddang Riu adalah orang buta aksara Al-Qur’an, jadi harus belajar dari awal mengenali huruf Hijaiyah dengan lewat kegiatan Dirosa yang dilaksanakan oleh pembina di Lapas. Setelah selesai Dirosa beliau giat ikut kegiatan lanjutan yaitu Tahsin dan Murottal Al-Qur’an, dan sesekali minta diprivate oleh pembina Lapas yang berkompeten. Beliau juga mengikuti kajian rohani Islam, seperti kajian Fiqih, motivasi hijrah, kajian Jumat ibadah dan kegiatan lain.
Alhamdulillah, dengan kerja beliau, kini Andi Oddang rutin memberikan materi ke sesama warga binaan untuk berbagi ilmu dan motivasi untuk memperbaiki diri. Dan ini membuktikan bahwasanya pembinaan rohani didalam Lapastika sudah berjalan maksimal dan akan terus ditingkatkan.